Sabtu, 16 Juli 2016

Alarm Yang Menjegal Impian

Letihku bertambah perih,
Dua orang datang menghampiriku,
Berkeluh kesah lantas meminta pertolongan.

Aku?
Berkata 'Ya'.
Tidak hanya hari ini,
Di hari bulan juga tahun yang berlalu,
Aku selalu berkata 'Aku akan membantu'
Tak kuasa menolak permintaan apapun dari mereka.

Apa dayaku?
Mereka keluargaku.
Sulit untuk mengatakan 'Tidak'.

Aku berkata 'tidak merepotkanku'
Seringkali hati kecil berujar sebaliknya.

Keluhan panjang,
Tangisan berderai,
Kunikmati sendirian.

Aku lelah aku diam.
Aku marah aku diam.
Aku benci aku diam.
Aku kesakitan, menangis dalam malam menjelang mimpi.
Sesekali aku bertanya 'mengapa harus terjadi padaku?'
Pertanyaan yang kemudian hilang untuk muncul kembali.
Tanpa jawaban, hanya pertanyaan sama yang berulang.
Meningggalkan sesak yang membuat pelupuk mata menggenang.

Aku lelah bertambah perih.
Semua kutanggung seorang diri.

Mimpi-mimpiku berhamburan lagi.
Meloncat melompat.
Tergelincir jauh. Jauh sekali.
Getir aku melihatnya.
Jerih aku memandangnya.
Mimpi-mimpi yang kembali tersisihkan.
Atas nama 'CINTA'

Aku benci pada cinta yang membuatku perduli.
Aku lelah pada perduli yang membuatku selalu berkorban.
Aku memeluk impianku erat-erat.
Dan manusia-manusia disampingku menubruk menindihku.
Impian itu masih kupeluk.
Namun rupa dan bentuknya sudah tak kukenali lagi.
Siapa yang bisa kusalahkan?
Cinta yang membuatku terlalu perduli?

Saat terjatuh dalam perihku.
Terisak dalam gelapku.
Ada seseorang yang menyuruhku menunggu.
Hati kecilku.
Sisi baikku.
Sisi optimisku.

Aku merasa usahaku terlihat sia-sia.
Pengorbananku menjadi tampak tak berguna.
Demi uang aku menjauh dari rutinitas yang mampi mendekatkanku dengan  pencipta.
Merapalkan doa memohon ampun di setiap waktu tanpa diikuti ibadah.
Demi uang yang kupikir dapat dengan segera menjemput mimpiku.
Tapi lihat hari ini?
Uang membuatku menangis tersedu.
Dia menjauh dariku menjegal usahaku mendekati mimpi.
Seperti alarm yang memutus tidur nyenyak.
Kalian sedikit banyak memutus mimpiku.
Yang indah.

Jakarta, 02 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar