Semuanya sedang tidak baik-baik saja Ibu.
Hari ini
Sama halnya seperti langit yang tak bisa kubaca
Pun demikian dengan hariku
Baik di awal tak melulu menjadi baik pula sampai akhir
Langit hari ini Ibu,
Terik di pagi lalu kemudian gerimis di sorenya
Pun dengan aku
Mungkin memang hari yang sempurna itu tak pernah ada
Yang ada hanyalah hari bahagia dan sebaliknya
Tapi ibu,
Kemarin hari aku sudah berjanji pada diriku sendiri
Apapun yang terjadi di hari ini
Entah itu baik atau sebaliknya
Aku akan tetap menerimanya
Bahkan aku akan tetap tersenyum.
Ya. Aku akan tetap tersenyum.
Tak peduli apakah aku merasa tersakiti. Atau hatiku sedang berkeluh kesah.
Aku akan tetap tersenyum.
Tak ada nada ketus yang akan terucap saat jenuh melanda.
Yang ada adalah jawaban yang di buat panjang
Setidaknya dengan begitu aku tidak perlu menggerutu di kemudiannya.
Ibu, terhitung kemarin hari
Aku sudah bertekad untuk terus bernahagia.
Tak akan lagi kurisaukan hari esok yang belum tentu akan seperti apa.
Ibu, terhitung hari kemarin aku sudah tak lagi ingin mempercayai khayalan
Yang tak pernah jujur.
Aku hanya ingin berbahgai bersama waktu 'sekarang'
Aku berbahagia untuk diriku sendiri
Ibu, aku sudah berhenti berbahagia larena apa atau siapa
Aku lelah mengatakan
''Aku bahagia jika kalian bahagia"
''Aku berhenti menjadikan kalian sebagai tujuanku'"
Sungguh.
Terhirung hari itu Ibu
Aku hanya punya satu tujuan
Membuat diriku sendiri tersenyum dan berbahagia
Tak peduli apakah aku sedang merasa sakit entah itu fisik maupun hati
Aku ingin tetap tersenyum bersama tawa dan tangisku
Tak peduli apakah ada yang memujiku atau mencelaku.
Aku akan tetap bahagia bersama pujian dan makian.
Tak peduli apakah sekelilingku mengasihaniaku atau peduli padaku.
Aku akan berbahagia bersama simpati dan rasa iba.
Ibu,
Aku akan terus tersenyum dan berbaahagia Bukan karena apa atau siapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar