Selasa, 27 Januari 2015

Muara Yang Bertemu Pantai Lomba Blog Pegipegi



Traveling gratis?
Siapa yang tak mau, apalagi jika teman seperjalnannya adalah  @Amrazing, blog traveller yang sudah menjelajah banyak tempat cantik dalam dan luar negeri. Akan ada banyak telunjuk yang terangkat untuk penawaran yang satu ini.

Andai saja aku diberikan satu kesempatan untuk melakukan perjalanan bersama kak Alexander Thian aku ingin meminta sebuah perjalanan ke sebuah kota di ujung barat daya provinsi Jawa Timur bernama 'Pacitan'.

Kenapa Pacitan?
Ah, tahukah kalian, disana ada sebuah desa bernama Desa Dersono yang menyimpan keindahan surgawi di bumi ini. Surga yang tersembunyi di balik deretan perbukitan. Ada hamparan alam yang akan membuat kita terbuai. Dan keramahan warga yang akan membuat kita enggan untuk meninggalkan desa ini. 
Kesederhanaan akan selalu terlihat dari rutinitas yang dilakukan warga setempat. Tak ada perselisihan yang ditimbulkan hanya karena iri dengki. 
Ada banyak post di blog yang menceritakan kedamaian dan keasrian desa ini.
Niscaya, saat kita kembali dari berlibur dari Desa Dersono, kita akan menemukan diri kita yang baru di keesokan harinya. Seorang manusia dengan sudut pandang yang jauh lebih luas dari sebelumnya. 

Alam akan selalu mengajarkan kita banyak hal. Ada banyak pemahaman baru yang terbentuk setelah kita bersua dengannya. Kesederhanaan, kebersamaan, keindahan, kesenangan.

Konon katanya, menurut informasi yang kudapat perjalanan menuju surga tersembunyi ini membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dari kota Pacitan.
Dari desa ini, kita bisa melanjutkan perjalanan menyusuri sungai Maron atau yang lebih dikenal dengan kali Maron sepanjang 4,5 km dengan menggunakan perahu yang banyak disewakan warga setempat dengan harga relatif murah, yakni Rp. 50.000  untuk jumlah penumpang dua orang dan Rp.150.000 untuk jumlah penumpang lebih banyak.

Setiap tahunnya di sungai ini juga diadakan Festival Dayung Ngiriboyo.

Menyusuri sungai ini, akan memberikan sensasi berlibur yang berbeda. Air sungai yang jernih, rimbunan pepeohonan sepanjang pinggiran sungai akan menjadi teman perjalanan kita. Perjalanan mendayung selam 20-30 menit akan menjadi sangat menyenangkan.



Sumber : blog detik.com








Dan yang menakjubkan dari perjalanan ini adalah suara deburan ombak akan terdengar jelas saat kita sudah samapai di muara sungai ini. Karena muara sungai Maron berbatasan dengan laut lepas.
Kita hanya perlu berjalan atau berlari-lari kecil untuk sampai di tepi lautan lepas. Dua jenis air yang terpisahkan oleh garis pantai.

Saat berdiri ditengah-tengah pantai ini, maka kita kan menemukan dua keindahan dalam satu pandangan.  Aliran sungai yang beliku dan hamparan lautan biru. Dan yang paling mengharukannya lagi, Pantai Ngiroboyo ini merupakan salah satu  spot untuk melihat sunset yang indah. Surga tersembunyi, yang belum diketahui oleh banyak orang.

Meluangkan waktu sejenak dan meninggalkan rutinitas yang mengungkung untuk berlibur, tempat ini adalah pilihan terbaiknya. Melakukan perjalanan tak terlupakan bersama orang-orang terkasih.
Tidak perlu khawatir untuk urusan penginapan, karena kota pacitan tentu saja punya banyak hotel yang nyaman.

Selanjutnya, misi apa yang ingin kulakukan bersama kak Alexander Thian dalam perjalan ini?
Pendidikan.
Aku ingin perjalanan kami kesana menjadi sebuah perjlanan yang tidak hanya membahagiakan kami saja. Aku berharap bisa melakuakan perjalanan yang juga memberikan kebahagian kepada orang lain, terutama anak-anak di desa Dersono.
Caranya mudah, kami hanya perlu membawa beberapa buku bacaan untuk anak-anak. Dan juga, aku berharap Ka Alex mau meluangkan waktunya untuk bercerita kepada anak-anak desa. Memberikan motivasi tentang mimpi-mimpi. Membaca dongeng bersama secara bergiliran.
Ini seperti misi balas dendam, karena dulu aku tidak pernah menemukan satu sosok yang memberiku inspirasi dan motivasi untuk bermimpi tinggi. Melalui ka Alex, aku ingin anak-anak disana berani bermimpi besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar