Selasa, 16 Februari 2016

Aku Belum Berterimskasih

Surat Ketujuhbelas
Hari Ke-17

Kepada
Seseorang yang membantuku di malam gerimis

Aku menunggumu menagih ucapan terimakasih. Sungguh. Aku berhutang budi padamu. Hanya saja aku tak tahu siapa dan seperti apa kamu.

Malam itu hujan sedang turun. Tidak deras. Tapi cukup untuk membuatku kerepotan membuakakan pintu pagar. Aku baru saja terbangun dari tidur. Kesadaranku belum terkumpul seutuhnya. Tubuhku bisa saja bekerja dengan baika andai saja hujan tak turun malam itu. Sulit sekali. Memegang payung lantas menutup pagar yang berlipat-lipat.
Kesadaranku yang hanya separuh tentulah membuatku tak tahu diri. Sudah kau bantu tapi aku tak cepat  berterimakasih.

Maaf. Karena tidak juga belum sempat mengucapkan terimakasih. Telah menolongku dalam guyuran hujan di tengah malam.

Aku menunggumu hingga hari ini.
Mengatakan 'aku yang pernah membantumu dulu'.
Agar agu bisa sedikit berlega hati, menebus rasa salah juga membalas budi.

Jakarta, 16 Februari 2016
Dari seorang pesuruh berpakaian lusuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar