Rabu, 10 Februari 2016

Untuk Sebaris Pujian

Surat Keduabelas
Hari Ke-12

Kepada
Ananda Putri Yuliani
(@anpuyuuu)

Hai...Hai....Hai...
Dek (biar kusebut demikian sebab kau memanggilku 'teteh')...
Surat ini, sudah kurencankan di tulis untukmu sebelum project #30HariMenulisSuratCinta dimulai.
Lebih tepatnya, surat ini di rencanakan dibuat untukmu sehari setelah kubaca pesan yang kau tulis untukku.
Kala itu dek, untuk pertama kalinya aku merasa begitu sangat bahagia karena telah menulis. Meski itu bukan tulisan yang berbobot juga tak puitis. Hanya mungkin secara kebetulan kau merasa terwakili oleh isinya. Tapi aku bahagia sekali karena kau orang pertama diluar lingkaran hidupku yang menyukai tulisan itu. Aku, entah mengapa merasa pesan itu di uat dengan sangat tulus.
Semoga surat ini pun demikian. Nampak tulus saat kau membacanya.

Terimakasih banyak dek. Karenamu api semangat yang semula kecil mulai menyala lebih besar.
Karenamu aku percaya bahwa 'berhenti menulis karena keterbatasan itu adalah kebodohan'.
Karenamu aku tak bisa berhenti menulis meski itu hanya tulisan buruk, sampah atau coretan tak jelas.
Karenamu aku tidak akan berhenti menulis tak peduli apakah orang lain akan membacanya atau tidak. Menyukainya atau mengabaikannya.
Karenamu aku ingin tetap berjalan menuju impian terbesarku. Menulis sebuah buku.
Karenamu aku yakin untuk tidak berhenti. Tetap berjalan meski itu hanya berupa langkah pendek. Meski harus tertatih-tatih.
Terimakasih banyak. Terimakasih banyak. Terimakasih banyak.
(rasa-rasanya sebuah surat tak cukup mewakili ucapan terimaksihku untukmu dek,)

Omong-omong tulisan di blog punyamu jauh lebih bagus. Pemilihan kata juga kalimatmu menurutku puitis. Kau sepertinya mudah membuat kata-kata yang melanklonis, klasik.
Dengan kemampuanmu aku yakin kau bisa lebih cepat punya karya.
Menulislah untuk sebuah tujuan. Tidak hanya untuk menyimpan luka saja.
Menulislah untuk dapat membukukannya, jangan hanya menjadikannya lembaran-lembaran tak berguna sisa luka masa lalu.
Maka menulislah. Kutunggu kabar dari karya pertamamu.

Jakarta, 11 Februari 2016
Dari seseorang yang berterimakasih atas sebaris pujian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar