Kamis, 04 Februari 2016

Berbahagialah Sayang

Surat Kelima
Hari Ke-5

Kepada Adikku.
Iis Siti Aisyah

Sayang..
Kakakmu ingin membuka surat ini dengan permintaan maaf.
Maaf. Karena tidak berada disisimu saat kau melewati banyak masa sulit.
Maaf. Karena seringnya kakakmu ini mengabaikan keberadaanmu.
Maaf. Karena kakakmu ini tak bisa menjagamu dengan baik.
Maaf. Karena kakakmu ini tak cukup memberimu kasih.
Maaf. Karena kakakmu ini tak membagi cukup ilmu padamu.
Maaf. Karena kakakmu ini tak selalu menyediakan telinga saat kau butuh teman bercerita.
Maaf. Karena kakakmu ini tak pernah memelukmu saat kau sedang berurai air mata. Tersayat-sayat di hati.
Maaf. Karena kakakmu ini tak membimbingmu di kehidupan yang teramat keras ini.
Maaf. Karena kakakmu ini tak pernah memelukmu.
Maaf. Karena kakakmu ini tak pernah berkata 'aku menyayangimu'.
Maaf. Karena kakakmu ini tak cukup baik hingga pantas kau panggil 'Kakak'.
Maaf. Karena semua keegoisan kakakmu ini kau jadi merasa sepi sendiri. Juga sakit sendiri.
Maaf. Maaf. Maaf.
Maaf karena tak pernah mengatakannya padamu. Semua permintaan maaf yang tertahan di tenggorokan ini enggan beranjak dari sana.
Maaf. Karena harus meminta maaf lewat surat.

Sayang...
Hiduplah dengan baik. Kehidupan ini sungguh sulit, tapi terimalah. Lalu berjuanglah. Tentukan kemana kau ingin menuju.
Perhatikan semua batasan-batasan. Jangan sampai kau melewatinya agar tidak celaka nantinya.
Hiduplah dengan bahagia. Meski yang kau hadapi di setiap detiknya adalah rasa lelah juga penat.

Sayang...
Terakhir, jangan seperti kakakmu yang egois ini.
Jadilah anak yang baik. Kakak yang penuh kasih
Juga adik yang bisa diandalkan.
Kakakmu ini, menyayangimu. Meski tak pernah sekalipun mengucapkannya di depanmu.

Berbahagialah...
Suatu hari semoga kakakmu ini bisa menjadi sesempurnanya kakak untukmu.

Jakarta, 04 Februari 2016
Dari seorang kakak yang terlalu egois.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar