Kamis, 04 Februari 2016

Nasihat-nasihat

Surat Keenam
Hari Ke-6

Kepada Adik Laki-laki
Fajri Septia Ramadani

Adikku,
Aku tak pernah yakin bagaiamana surat ini akan sampai di tanganmu. Tapi kakakmu ini tetap harus menuliskannya. Untukmu. Semoga ia tak terlambat datang padamu.
Kakakmu akan menuliskannya dalam bahasa yang sederhana, barangkali surat ini akan sampai dalam waktu dekat

Adikku,
Maaf. Karena terlalu seringnya kakakmu ini bersikap tak peduli padamu.
Mengabaikan permintaan juga keberadaanmu. Marah karena alasan sepele.
Maaf. Karena tak membimbingmu belajar.
Maaf. Karena tak pernah menasihatimu dengan cara yang baik.
Maaf. Karena tak bisa membelikanmu bermacam-macam mainan.
Maaf. Karena lupa membelikanmu pakaian-pakaian baru.
Maaf. Karena belum bisa menjadi kakak yang sempurna untukmu

Adikku,
Kau adalah anak laki-laki. Maka bersikaplah seperti anak laki-laki.
Jangan terlalu sering menangis, sekali-kali boleh saja.
Menjadi baik boleh saja, hanya berhati-hatilah. Jangan sampai kau hanya dijadikan pesuruh oleh temanmu hanya karena kau terlalu penurut.
Dengarkanlah ketika ibu menasihatimu, berhentilah membantahnya. Kau tak peenah tahu betapa sangat lelahnya beliau.
Berbagilah apapun dengan adikmu, jangan terlalu sering merasa iri padanya.
Belajarlah dengan baik. Rajin-rajinlah membaca. Berhentilah bermalas-malasan.
Biasakanlah untuk bangun pagi dan mandi sebelum berangkat sekolah.
Sarapanlah sebelum berangkat sekolah, jangan tunggu sampai ibu menyuapimu. Kau sudah besar. Dan kau anak laki-laki.
Makanlah apapun yang ibu masak, jangan menjadi pemilih.
Batasilah jam menonton malam hari, tidurlah dengan cukup.
Bermainlah dengab temanmu, hanya saja pulanglah setelah kau mendengar adzan Asar berkumandang.
Rajinlah pergi ke surau, belajar mengaji dengan baik karena kau anak laki-laki yang kelak akan menjadi imam.
Jadilah lebih kuat. Jadilah anak laki-laki yang baik.
Berbahagialah meski kekurangan mengelilingumu.

Adikku,
Kakakmu ini belumlah cukup baik untukmu saat ini. Tapi semoga kelak akan bisa menjadi yang terbaik.

Jakarta, 05 Februari 2016
Kakak perempuan pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar