Minggu, 07 Februari 2016

Mungkinkah?

Surat Kedelapan
Hari Ke-8

Kepada
@Deny Sumargo

Selamat sore kak. Senja ini, langit kota manakah yang menaungimu?
Sore ini, aku menuliskan sebuah surat cinta untukmu.
Maka izinkan aku sedikit mengganggumu. Semoga kau punya kesempatan untuk membaca ini di waktu perjalananmu yang padat.

Mulanya aku menyukaimu...
Entah angin apa yang membuatku mencari namamu dua tahun yang lalu. Mesin pencarian membawaku pada sebuah blog bertuliskan namamu. Aku baca dengan seksama tulisan-tulisanmu. Dari sanalah timbul rasa kagum yang kemudian menghadirkan rasa suka. Aku mengagumimu tersebab sejarah yang telah kau ukir atas namamu. Perjalanan hidup yang kau perjuangkan, membuatku terenyuh lantas berkata pada diriku sendiri 'lihatlah! Perjuangan tidak pernah mudah'.
Itulah mulanya aku menyukaimu, yang kemudian membawaku pada sebuah perjalanan membaca kisah lengkapmu lewat sebuah buku berjudulkan atas namamu. Beruntung saat melakukan pemesanan, buku itu masih tersedia.
Seperti itulah mulanya kak,

Belakangan aku melihatmu di hari sabtu-minggu dalam sebuah program televisi. Dan aku, makin jatuh suka padamu. Aku suka pada setiap caramu menikmati alam juga perjalanannya.

Aku selalu berangan, suatu hari bisa berjumpa denganmu. Menjabat tanganmu juga memeluk tubuh atletismu.

Jika ada pertanyaan 'kencan seperti apakah yang ingin aku lakuakan denganmu?'
Sederhana saja. Aku ingin pergi ke puncak Rinjani bersamamu. Lantas menikmati matahari terbit ditemani secangkir kopi. Menghirup aroma kopi yang bercampur bau pucuk daun-daun basah. Mengobrol banyak topik di sela-sela menyeruput kopi panas ditengah dinginnya pagi. Yang tak boleh terlewatkan, bermalam bersama. Membangun tenda di tepian danau segara anakan. Menikmati langit dengan bintang-bintang sambil berbaring di atas rumput tepian segara anakan.
Mungkinkah mimpi itu bisa terwujud??

Jakarta, 07 Februari 2016
Dari seorang pembaca perjalanan hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar