Senin, 09 Februari 2015

Kepada Rintik Yang Menggenang




Kepada rintik yang turun lalu kemudian menggenang,

Aku paham, semua  kemalangan dan kesedihanki bukan salahmu, hujan. Kau hanya kurang beruntung karena selalu kebetulan datang bersamaan dengan kabar duka untukku.

Aku tahu, ini adalah bulan perayaanmu, Aquarius. 

Aku tahu  di belahan bumi lain, banyak manusia yang bergembira untuk hadirmu. 

Aku tahu, ada banyak mahluk bumi selain aku yang bersorak akan rintikmu. 

Aku tahu, dan aku mengerti akan semua kebahagiaan yang kau bawa bersama rintikmu. 

Aku tidak sedang ingin mengeluh untukmu. 

Hanya saja, aku ingin mengeluhkan diriku yang tak bisa memahamimu secata baik. Melupakan semua kabar gembira yang kau bawa, dan hanya melihat kau lewat mata kecilku ini. 

Aku mengeluhkan akan diriku yang tak bisa berdamai dengan masa lalu dan kemudian terus membencimu hingga saat ini. 


Aku mengutuk diriku sendiri yang selalu mengingat kenangan pahit setiap turunnya rintikmu.

Aku, ingin menghilangkan semua kesedihan sebab kedatanganmu dan bergembira seperti yang lainnya. Tapi kemudian, aku gagal pagi ini. Rintikmu yang menggenang, membuatku harus berjalan melawan arus. Perjalanan yang harusnya mudah, menjadi sangat sulit. Dalam langkah kakiku,aku merasa seperti sedang menyeret sekarung tepung di belakangnya. 

Mohon, maafkan aku yang lagi-lagi gagal mencintaimu dengan bahagia. Hujan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar