Sabtu, 07 Februari 2015

Menunggu Teman Hidup



Untuk @abititha

Teman lamaku,

Waktu, membuatku menemukanmu dalam pribadi yang berebeda dari kau yang kukenal di empat tahun yang lalu.

Keadaan, membuat masing-masing dari kita berubah. Bedanya, perubahanmu jauh lebih banyak dari yang kupunya.

Aku, memang tak sering menyapamu di sosial media manapun. Jarang berkomentar untuk status yang kau tulis di dinding facebookmu, bahkan jarang pula untuk  sekedar memberikan kau ibu jari.
Tapi itu, tak memberikan kesan bahwa aku tak setia teman. Aku peduli padamu, hanya saja aku tak pandai menunjukannya. Biar doa baik saja yang mewakili kepedulianku.

Hari ini, kutulis sebuah surat untukmu. 

Tidak untuk membuktikan apapun kepada siapapun. Aku, ingin menuliskan sebuah dukungan untukmu.  

Usia kita tak lagi muda,  aku tahu dan sadar itu sepenuhnya. Dan karena kita perempuan, kita akan selalu di hadapakan para sebuah pertanyaan yang sama di usia dewasa kita. 'Kapan menikah' 

Lalu kemudian jawaban kita akan peertanyaan tersebut  akan membawa banyak kesimpulan orang-orang tentang kita. Kesimpulan yang mereka  buat semau mereka sendiri. 

Di surat ini, aku hana ingin mengatakan, 

' sama halnya seperti air yang akan menemukan banyak cara untuk sampai di muara dan abadi di dalamnya. Cinta akan menuntun seorang teman hidup menujumu dengan banyak cara. Dia akan sampai padamu di waktu dan keadaan yang sempurna tepat. Menikah itu, bukan perkara lomba lari. Yang tercepat dia yang menang. Tidak seperti itu. Menikah itu, takdir. Yang sudah Tuhan gariskan, bahkan sebelum kita mengenal  apa itu cinta. Tak perlulah, kita mencari cara  dan bersusah payah untuk menemukan seseorang yang memang ditakdirkan menjaga kita seumur hidup. Karena dia, akan datang suatu saat nanti. Di waktu dan tempat yang memang sudah Tuhan gariskan. Biar Tuhan bekerja dengan caraNya.

Percayalah, bahwa 'Happily Ever After'  itu ada untuk kita semua.

Selamat menunggu teman hidup dengan skenario dari Sang Maha.


Temanmu,,,


nm


4 komentar: