Sabtu, 21 Februari 2015

Menunggu

Hari ke -23
(Aku menuliskannya untuk melawan penyakit lupaku. Angka itu tak menunjukan apapun buatmu Edia) 

Omong-omong, aku menulis ini di waktu jeda dan sedang menunggu seorang teman untuk sebuah perjalanan. Aku takut, nanti tidak punya waktu untuk menulis surat ini. 

Apa kabar pagimu hari ini? 

Pagiku, menyenangkan omong-omong. Aku melihat langit yang terang hari ini. Matahari sedang berbaik hati pada kota ini, setelah hujan turun di hari-hari yang lalu. Kuharap kau juga menyukai pagi ini. Walaupun sebenarnya aku tidak tahu persis, apakah matahari muncul di tempat kau berada sekarang atau tidak. 

Edia, menyoal tentang jeda, aku biasa menyebutnya dengan waktu menunggu. Aku telah melewati waktu yang tak sedikit untuk sekedar membuat kesempatan bertemu denganmu. Sekarangpun, aku sedang dalam keadaan menunggu untuk bertemu denganmu. 

Aku, ingin melihat penolakan diriku sendiri atasmu Aku ingin menemui kau yang sudah berbeda dan merasakan kehilangan pesona di mataku atasmi. 

Kenapa demikian?  

Itu untuk memudahkanku melepaskanmu. Aku berharap saat bejumpa nanti kau mencetitakan tentang seorang wanita yang sedang atau sudah menarik perhatianmu. Aki ingin sekali mengetahui, apa yang kurasakan setelah mendengar cerita itu. 

Sampai berjumpa nanti.

Di waktu luang yang kau sebutkan. 


Salam, 

Teman berseragam merah putih


2 komentar: