Minggu, 22 Februari 2015

Waktu

Hari ke -24  

Selamat siang Edia 

Langit di tempatku saat ini bukan hanya cerah, mataharinya sangat terik. Sejujurnya, aku tak menyukai matahari di jam seperti sekarang, dia tampak terlalu kuat, tak tertandingi. Matahari yang sangat terik dan hujan yang turun adalah dua hal yang selalu membuatku enggan berpergian.  

Bagaimana denganmu? 

Langit seperti apa yang kau sukai?

Malam kemarin, sepulang perjalanan bersama teman ke acara Book Signing  'Koala Kumal ' Raditya Dika, aku menyadari satu hal. Kebiasaanku mengabaikan waktu. Seringnya, aku datang terlambat dari waktu yang dijadwalkan. Kecuali hari itu, aku datang lebih awal. Dan saat aku mempersiapkan waktu lebih  baik, semesta memberiku banyak kemudahn berjumpa dengan kesempatan. Dan yang kudapatkan hari itu, kebahagiaan yang sempurna. 

Lalu apa hubungannya dengan cerita tentang kau dan aku? 

Sederhana. Sebuah kesimpulan yang kudapat. Aku, tidak akan bisa mendapatkan kebahgiaan mencintaimu. Karena, aku menghampirimu di waktu yang amat sangat terlambat. Kita, tidak bisa menjadi satu hanya karena satu kata bernama 'cinta'. Kita, bisa bersatu hanya jika waktu yang membuatnya. Dan kali ini, aku harus menerima kenyataan, bahwa waktu yang kita miliki tenyata terpaut sangat jauh. Jauh sekali. Aku melihatmu yang dahulu kukenal. Dan kau, tak mengenaliku yang sekarang. Waktu yang kita miliki tak sama, itu sebabnya perjalanan kitapun tak mungkin sama.  Tujuan, jelas berbeda. 

Salam, 

Teman berseragam merah putih


2 komentar: